Friday, February 15, 2008


Stasiun televisi swasta Lativi, mulai Kamis (14/2), berganti nama menjadi tvOne, dengan komposisi 70 persen berita, sisanya gabungan program olahraga dan hiburan. "TV-nya diganti, programnya diganti, sistemnya diganti, temanya diganti, visi dan misinya pun diganti. Sesuatu yang kita lahirkan besok, kita namakan TV news, sport, dan entertainment," jelas Sukarni Ilyas, Direktur Pemberitaan, Olahraga, dan Produksi tvOne, kepada Gatra.com, Rabu (13/2), di Jakarta.




"TV yang baru ini, dominasi dari programnya sepanjang hari, 70 persen dari slot yang ada akan kami isi dengan informasi, baik berupa hard news, straight news, maupun berita yang in-depth, dan termasuk magazine-nya," tambah Karni. Salah satu terobosan yang telah dan masih terus dijajaki hingga saat ini, lanjut Karni, adalah dengan melakukan pemberitaan interaktif yang disajikan secara live, antara kantor pusat tvOne dengan kantor-kantor biro tvOne yang ada di berbagai kota di Indonesia. "Dengan demikian banyak biro-biro, berita yang terjadi saat ini, saat ini juga bisa diterima pemirsa di seluruh tanah air," kata Karni.



Menurut Karni, sajian yang ditampilkan televisi baru yang ditanganinya ini berbeda dengan stasiun televisi berita murni. Pasalnya, masih tersisa 30 persen porsi gabungan berbagai program olahraga dan hiburan. "`Gado-gadonya`, (tvOne --Red) akan seperti (stasiun televisi) Fox, tapi juga ada ESPN atau Star Sport, tapi juga ada AXN-nya." Karni juga menjanjikan, tvOne bakal menghilangkan imej lama Lativi yang kerap dikeluhkan publik lantaran tayangan-tayangan mistik atau pun tontonan yang sekadar "menjual" paha atau dada.



"Yang datang adalah orang baru, jadi ini revolusi, pembaruan. Jadi yang akan kami lahirkan ini, menjawab aspirasi publik Indonesia," kata Karni. Sementara, Direktur Utama tvOne Erick Thohir menyatakan, Abdul Latief, yang sebelumnya adalah pemilik saham pada Lativi, tidak akan berada dalam kepemilikan saham tvOne. Erick hanya menyatakan, Latief akan kembali konsentrasi mengurusi bisnis eceran (retail)-nya di kawasan Blok M, Jakarta.



"Bahwa kebetulan saja, di era persaingan seperti ini, Pak Latief sendiri beserta keluarganya ingin kembali membangun basis dari pada bisnisnya, yang selama ini menjadi kekuatannya beliau, yaitu di bisnis retail. Pasaraya sendiri sudah mulai dibangun, dan saya yakin dia mudah-mudahan bisa sukses disana," papar Erick.


Sementara itu Direktur Keuangan tvOne, Charlie Kasim, mengungkapkan, komposisi kepemilikan saham televisi ini terdiri dari Visi Media Asia sebesar 49 persen, PT Redal Semesta sebesar 31 persen, dan 20 persen lagi adalah investor asing.



Sumber : http://www.gatra.com

0 comments:

Post a Comment

Please left your comment below